Salah satu penyebab utama kematian di dunia adalah penyakit jantung. Oleh karena itu dokter jantung sangatlah dibutuhkan. Dokter jantung akan memeriksa dan mengobati penyakit jantung pada pasiennya untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi.
Namun, siapa sebenarnya dokter jantung itu dan kapan seorang penderita penyakit jantung harus berkunjung ke dokter? Simak penjelasannya di sini!
Siapakah Dokter Jantung itu?
Dokter jantung merupakan seorang spesialis yang khusus berkecimpung pada bidang jantung dan pembuluh darah. Gelar yang mereka dapatkan setelah proses studi 10 tahun itu adalah Sp.JP. Tugas utama dari dokter jantung adalah mengobati dan mencegah gejala penyakit jantung yang dialami oleh pasien.
Biasanya dokter jantung juga disebut dengan kardiolog. Ada beberapa bidang yang bekerja sama dengan mereka, seperti dokter spesialis penyakit dalam yang membantu pasien dengan masalah jantung dan pembuluh darah, serta dokter bedah jantung yang membantu mengoperasi jantung pasien.
Kapan Harus ke Dokter Jantung?
Pola hidup yang tidak sehat akan memicu penyakit jantung dengan mudah. Jangan sepelekan jika terdapat ciri-ciri yang dialami tubuh yang mengarah pada penyakit jantung, dan segera konsultasikan ke dokter jantung terbaik Anda. Lantas, apa saja ciri-cirinya? Simak daftarnya di bawah ini.
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung, dan ulu hati.
- Sesak napas mendadak dan parah.
- Jantung berdebar kencang.
- Pingsan tanpa alasan.
- Kelelahan yang ekstrem meski tidak ada aktivitas berat.
- Pembengkakan di kaki atau perut.
- Memiliki faktor risiko penyakit jantung yang tinggi, seperti riwayat keluarga, diabetes, hipertensi, obesitas, dan kolesterol.
Untuk membantu diagnosis mendalam, penderita sebaiknya mencatat berapa durasi ciri-ciri sakit yang dialami dan sudah berapa kali kambuhnya. Segera periksakan diri ke dokter jantung atau Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat. Biasanya jika gejala mengarah ke penyakit jantung, pihak UGD akan merekomendasikan pasien untuk mendatangi spesialis jantung.
Penyakit yang Ditangani Dokter Jantung
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah yang ditangani oleh dokter jantung. Berikut ini daftarnya.
- Penyakit Jantung Koroner (PJK): penyempitan/penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak.
- Infark miokard (Serangan Jantung): jaringan otot jantung rusak karena pasokan darah ke otot jantung terganggu atau terhenti.
- Angina pektoris (angina): nyeri dada, leher, perut, atau rahang akibat otot jantung tidak mendapat cukup darah/oksigen.
- Penyakit katup jantung: kerusakan atau kelainan pada katup jantung (misal stenosis, regurgitasi, prolaps).
- Penyakit aorta: kelainan pada pembuluh darah aorta utama (misal aneurisma, diseksi).
- Kardiomiopati (lemah jantung): kelainan pada otot jantung yang membuatnya lemah, menebal, atau kaku.
- Tumor jantung: pertumbuhan massa abnormal (jinak atau ganas) di dalam jantung.
- Aritmia (gangguan irama jantung): detak jantung tidak normal (terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur).
- Perikarditis: peradangan pada kantung pelindung jantung (perikardium).
- Gagal jantung: jantung tidak bisa memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Endokarditis: infeksi pada lapisan dalam ruang dan katup jantung (endokardium).
- Miokarditis: Peradangan pada otot jantung (miokardium) yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau lainnya.
- Fibrilasi Atrium (FA): jenis aritmia umum di mana serambi jantung (atrium) berdetak terlalu cepat dan kacau.
Selain yang disebutkan di atas, dokter jantung juga dapat menangani pasien yang mengalami hipertensi, kolesterol, atau diabetes. Karena penyakit-penyakit tersebut juga sangat berdampak bagi kesehatan jantung.
Perawatan yang Dilakukan oleh Dokter Jantung
Saat ada pasien yang butuh penanganan dengan penyakit jantungnya, dokter jantung akan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dengan tes darah. Setelah itu baru pemeriksaan untuk permasalahan jantung.
Pemeriksaan jantung dapat dilakukan melalui beberapa jenis tes, seperti menggunakan:
- EKG (tes listrik jantung): pemeriksaan singkat untuk merekam sinyal listrik jantung.
- MRI jantung: membantu mendeteksi masalah pada otot jantung atau pembuluh darah koroner.
- Ekokardiografi (USG jantung): pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi katup dan otot jantung.
- Rontgen dada: pengambilan gambar dada untuk membantu mencari alasan sesak napas atau sakit di dada.
- Tes stres jantung: melihat respons jantung saat bekerja keras (misalnya naik sepeda statis atau lari di treadmill).
- CT scan jantung: pemeriksaan untuk memperlihatkan struktur jantung secara rinci.
Usai pemeriksaan jantung selesai, dokter jantung dapat melakukan perawatan medis kepada pasien sesuai dengan hasil yang keluar. Beberapa jenis perawatan yang dilakukan oleh dokter spesialis jantung antara lain:
- Angioplasti & Pemasangan Stent. Tindakan dilakukan dengan cara melebarkan pembuluh darah jantung yang menyempit menggunakan balon dan memasang ring (stent) untuk menjaga aliran darah.
- Operasi Bypass Jantung (CABG). Caranya dengan membuat saluran baru (bypass) menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain agar dapat mengalihkan aliran darah di sekitar sumbatan arteri jantung.
- Pemasangan Alat Pacu Jantung (Pacemaker). Alat ini ditanam di bawah kulit untuk membantu mengatur detak jantung yang terlalu lambat.
- Pemasangan ICD (Implantable Cardioverter-Defibrillator). Tujuannya untuk menghentikan detak jantung berbahaya (aritmia ganas) dengan kejutan listrik.
- Operasi Katup Jantung. Operasi utnuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak.
- TAVR/TAVI (Penggantian Katup Aorta Transkateter). Katup aorta yang rusak diganti melalui kateter tanpa operasi besar.
- Kateterisasi Jantung. Selang tipis panjang (kateter) akan dimasukkan ke pembuluh darah jantung untuk memeriksa sumbatan atau tekanan.
- ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation). ECMO adalah mesin sementara yang mengambil alih fungsi jantung dan paru untuk memberi waktu pada organ yang sedang pulih.
- Kardioversi. Memberikan kejutan listrik terkontrol ke dada atau obat-obatan untuk mengembalikan irama jantung normal.
- Resusitasi Jantung Paru (RJP). Saat pasien mengalami henti jantung, RJP dilakukan dngan cara memompa dada seperti kerja jantung memompa untuk mengembalikan detak jantung setelah henti jantung. Napas buatan juga bisa dilakukan dalam keadaan ini.
- Perikardiosentesis. Kateter akan dipasang untuk menyedot cairan berlebih dari kantung jantung (perikardium) untuk meringankan tekanan.
Penyakit jantung bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Dengan mendatangi dokter jantung, Anda bisa mendapatkan perawatan dan pencegahan untuk tahap sakit jantung yang lebih serius. Namun, jika kondisi jantung sudah cukup parah, dokter jantung akan membantu menangani kondisi ini sebaik mungkin sebelum terlambat.
Klinik jantung Dr. Gerard Leong di Singapura bisa menjadi pilihan jika Anda ingin memeriksa atau memiliki kelainan pada jantung. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Dr. Gerard Leong sudah membantu banyak pasien dengan penyakit jantung untuk sembuh. Tunggu apa lagi? Segera pesan jadwal temu sekarang juga!